Gayu55555

Sabtu, 30 Juni 2012

Cerita Tentang Pendidikan di Daerah Pedalaman
Saya tidak akan pernah bosan untuk menulis tentang dunia pendidikan terutama pendidikan yang dialami masyarakat marginal dan pedalaman. Harapan saya adalah pembaca juga tidak bosan kalau kali ini lagi-lagi tema postingan adalah tentang pendidikan.
Pertama akan saya mulai dari daerah Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Berau. Pada waktu saya bekerja di sebuah perusahaan tambang terbesar di Kabupaten Berau, salah satu tugas saya sebagai Community Development Officer adalah untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat sekitar. Salah satu SD yang saya dampingi cukup menarik. SD tersebut tidak jauh dari lokasi tempat saya kerja, hanya dengan menyebrang sungai dengan speedboat kira-kira 5 menit saya sampai di SD yang berlokasi di pinggir sungai Berau.
Suatu ketika jam 8.00 pagi saya datang untuk mengunjungi sekolah tersebut. Kaget, itu reaksi saya yang pernah jadi guru ketika melihat suatu sekolah tanpa seorang pun guru ada ditengah murid-muridnya. Saya keliling-keliling sebentar, dan saya lihat seorang anak kira-kira umur 14 tahunan berlari ke kampung. Ternyata anak tersebut adalah lulusan SD tersebut (kira-kira baru 2 tahun lulus) dan diangkat menjadi semacam penjaga sekolah atau office boy. Anak itu menyusul seorang guru yang masih di rumah. Lalu datanglah guru tersebut ke sekolah, dan dia menceritakan alasan-alasan tidak ada guru yang mengajar di sekolah tersebut. Rapat dinas, cuaca buruk sehingga guru dari kota tidak bisa melintasi jalan, dan macam-macam.
Saya punya kepentingan melihat situasi sekolah tersebut di atas untuk mengontrol bantuan insentif kehadiran guru yang diberikan perusahaan. Salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan kepada guru adalah memberikan bantuan uang transport setiap kedatangan guru di sekolah. Dari absensi yang diserahkan oleh pihak sekolah saya melihat bahwa guru-gurunya hampir tidak pernah alpa, tetapi informasi dari kepala desa adalah sebaliknya. Setelah saya cek, termasuk hasil jawaban dari pertanyaan saya kepada murid-murid ternyata laporan kepala desa yang benar.
Berkali-kali saya datang ke sekolah ini, dan berkali-kali pula saya melihat fakta yang menyedihkan. Guru-guru yang sudah diangkat menjadi PNS tinggal di kota dan jarang sekali mengajar. Sekolah mengangkat guru honor dari penduduk sekitar yang salah satu sumber penggajiannya diperoleh dari sumbangan perusahaan. Yang terjadi adalah guru-guru PNS nya enak-enak di kota, guru honornya, maaf, diperas tenaganya.
Setelah beberapa saat di Kalimantan Timur, saya pindah bekerja ke perusahaan lain dengan posisi yang sama ke daerah Kalimantan Barat. Ternyata nasib dunia pendidikan di daerah terpencil setali dua uang. Tanpa bermaksud untuk menyudutkan pihak tertentu tetapi kenyataan yang terlihat adalah mutu pendidikan yang sangat kurang karena kualitas guru.
Satu hal yang menggembirakan saya temukan di suatu daerah pelosok Kalimantan Barat. Peran masyarakat dan desa dalam pendidikan sudah mulai nampak. Di suatu daerah di Kabupaten Ketapang, ada sebuah desa yang membiayai tenaga honor untuk mengajar di sebuah SD. Gaji guru honor bersumber dari kas desa. Desa ini mempunyai pendapatan rutin cukup besar dari perkebunan kelapa sawit mandiri. Saya sangat salut terhadap peran lembaga desa yang sudah membantu (sebenarnya mengambil alih) tugas pemerintah dengan memberikan honor kepada guru yang bukan PNS.
Perlu dicermati adalah dengan adanya guru honor, jangan sampai membuat tugas utama seorang guru dengan status PNS menjadi berkurang. Mengajar atau tidak mengajar guru dengan status PNS tetap dibayar dan mendapat pensiun, tetapi bagi guru honor, tanpa mengajar mereka tidak bisa mendapatkan uang. Honor mereka dihitung dari jumlah jam mengajar. Maaf, saya tidak mempunyai maksud untuk mengecilkan peran guru PNS dan membesarkan penderitaan guru honor, yang saya tulis adalah salah satu fakta dari mutu pendidikan dan kualitas guru di pedalaman yang tentunya tidak bisa digeneralisasi sebagai mutu pendidikan di Indonesia.
Kalau memang pemerintah mau serius memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia, maka yang perlu ditingkatkan adalah kualitas dari guru. Definisi kualitas adalah kualitas pendidikan guru, kualitas (dan kuantitas) pendapatan guru, dan tentu saja kualitas pengabdian guru. Tanpa sebuah gedung murid tetap dapat dididik oleh seorang guru. Tapi tanpa seorang guru, sebuah gedung yang sangat megah pun tidak bisa menjadi tempat pendidikan.
Guru Honor, kaulah pahlawan tanpa tanda jasa yang sebenarnya.

Jumat, 04 Mei 2012

ARTI PERSAHABTAN

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ?? :(

Senin, 09 April 2012

ciri orang egois

 pengertian egois
"Orang yang tidak peduli dengan kepentingan orang lain, yang di dipikirkan hanyalah kepentingannya sendiri."

Dari pengertian itu, pernahkah kita sadari sering kali kita merasa bahwa yang terpenting kita terbebas dari masalah, kita tidak peduli bagaimana orang lain akan mengalami kesulitan karena kita. Pada saat kita berada dalam situasi yang berat, apakah kita pernah berpikir bahwa kalau kita melakukan hal itu ternyata orang lain yang kita rugikan? Meskipun kita melakukan nya untuk kebaikan kita sendiri?
Pada dasarnya sikap egois atau orang yang egois memiliki sifat serakah meskipun tidak selalu nampak bahwa itu serakah. Orang yang egois sebetulnya menyimpan ketakutan dan kekhawatiran akan kehilangan apa yang menjadi miliknya atau haknya. Dan sebetulnya orang tersebut memiliki kebutuhan yang besar akan ketenteraman atau keamanan.

Egois berasal dari kata ego, ego itu adalah aku dalam bahasa Yunani, jadi orang yang disebut egois orang yang memang mementingkan dirinya, mementingkan akunya. Jadi yang saya maksud egois adalah sikap mementingkan diri di atas kepentingan orang lain tanpa batas. Artinya tidak mengenal kondisi, dalam pengertian dengan siapakah kita bersama, pokoknya kita yang harus mendapatkan prioritas yang utama. Pada dasarnya orang yang egois memiliki sifat serakah meskipun tidak selalu nampak serakah. Orang egois sebetulnya menyimpan ketakutan, kekhawatiran. Apa yang dia khawatirkan, dia takut kehilangan apa yang menjadi miliknya atau haknya maka itulah dia tidak rela kehilangan sedikitpun yang sudah menjadi miliknya. Dia takut sekali, maka dikatakan orang yang egois sebetulnya mempunyai kebutuhan yang besar akan ketenteraman atau keamanan.
Penyebab orang memiliki sikap egois yang besar adalah:
  1. Sikap egois ini merupakan kelanjutan dari apa yang telah diterimanya selama ini. Misalnya sejak kecil ia dijunjung dan diutamakan, ia tidak pernah disalahkan dan senantiasa dibenarkan, orang seperti ini sewaktu dia dewasa, dia menuntut perlakuan yang sama dari semua orang. Dan dia akan gagal mengembangkan satu keterampilan yang sangat penting, yakni berempati yang artinya adalah menempatkan diri pada posisi orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, merasakan sesuatu dari perasaan orang lain. Dalam hal ini anak tunggal cenderung juga untuk egois, karena anak tunggal tidak harus mengalah.
  2. Sikap egois timbul dari kelaparan, kelaparan emosional, kelaparan finansial atau kelaparan jasmaniah. Artinya anak-anak ini bertumbuh dalam lingkungan yang minus, kurang mendapatkan gizi-gizi emosional, perhatian, kasih sayang dari orangtuanya atau hidupnya susah sekali secara finansial atau jasmaniah. Meskipun tidak selalu, anak-anak yang dibesarkan dalam kekurangan yang begitu besar kalau nggak hati-hati akan menjadi orang dewasa yang sangat haus atau lapar akan pemenuhan. Sehingga waktu dia menerima, waktu dia mencicipi dia tidak bisa melepaskan, tapi ini tidak semua.
Memerangi sikap egois yang memang sudah mendarah daging:
  1. Kita mesti memahami sumber sikap egois kita, apakah sumbernya adalah karena kelebihan, kita terlalu banyak menerima sehingga kita menuntut orang memberikan yang sama.
  2. Bertanya, jika orang berada pada posisi saya, apa yang akan mereka lakukan. Saya nggak berkata jika saya berada pada posisi orang, sebab orang yang egois akan berkata kalau saya berada pada posisi orang, saya akan begini dirinya lagi yang muncul, jadi harus dibalik. Pertanyaan ini bertujuan untuk menempatkan diri pada posisi orang, melihat dari kaca mata orang, merasakan dari perasaan orang, sebab itulah yang telah mati dalam hidupnya.
  3. Berimanlah pada Tuhan yang memelihara hidup kita, selalu saya mau tekankan bahwa masih ada Tuhan dalam hidup ini dan Tuhan yang memelihara kehidupan kita, Dia nggak meninggalkan kita. Jadi jangan takut kehilangan, waktu kita melepaskan hak jangan takut rugi waktu kita berkorban, ada Tuhan yang melihat, ada Tuhan yang memberi berkat, ada Tuhan yang mencatat perbuatan manusia.
  4. Ambillah secukupnya, ambil yang menjadi milik kita, ambil secukupnya jangan berlebihan dan langkah yang kedua bagilah meskipun sedikit. Jadi orang yang egois perlu belajar mengambil tapi secukupnya, perlu belajar membagi meskipun sedikit, itu awalnya.

    Ciri-Ciri Pribadi yang Egois

    1.Hanya dapat melihat dari sudut pandangnya; tidak dapat melihat dari sudut pandang orang lain, apalagi merasakan apa yang orang lain rasakan. Jadi, tidak mudah untuk berdiskusi dengannya karena ia akan berusaha keras agar kita menuruti pendapatnya

    2.Hanya memikirkan kepentingan pribadinya; jadi, apa yang dikerjakannya selalu untuk kepentingan pribadi, bukan murni untuk kepentingan orang lain. Ia tidak mengenal makna pengorbanan dan ketulusan; semua hal diperhitungkan berdasarkan untung-ruginya.
Dampak Pribadi Egois
  • Lingkungan sulit menerimanya karena tidak ada usaha darinya untuk menyesuaikan diri. Daripada terjadi konflik, pada umumnya lingkungan akan menghindar berelasi dengannya sehingga ia terpaksa hidup dalam kesendirian. Malangnya, makin terkucil, makin ia menganggap bahwa lingkunganlah yang salah. Pada akhirnya orang yang egois hidup dalam kesendirian

  • lingkungan pun sulit untuk mempercayainya sebab lingkungan menilai ia tidak tulus. Semua yang dikerjakannya cenderung dinilai mempunyai maksud tersembunyi di belakangnya. Pada akhirnya relasinya dengan sesama terhambat dan makin hari makin sedikit orang yang bersedia berelasi dengannya. Kalaupun berelasi, relasi yang terjalin merupakan relasi timbal-balik, tanpa ketulusan dan pengorbanan.

  • Penyebab
    a.Sebagian pribadi egois berasal dari latar belakang keluarga yang terlalu memanjakan sehingga apa pun yang diminta selalu diberikan.
    b.Sebagian pribadi egois berasal dari latar belakang hampa kasih sayang sehingga ia tidak pernah belajar mengasihi. Ia menjadi hemat mengasihi dan berkorban karena ia tidak pernah mengenal kasih sayang.

    dampak sifat egois
     Sifat egois ini bisa berdampak negatif yang selalu hadir didalam hidup kita. Seperti; merasa diri selalu benar dan hebat, suka membantah bila dinasehati, tidak suka mendengarkan sesuatu yang baik yang disampaikan, hidup yang amat sangat terlalu bebas tanpa aturan dan larangan, memuaskan diri sendiri, suka merugikan orang lain, tidak perduli dengan orang-orang dan lingkungan disekelilingnya, dan semua hal negatif pada diri kita yang akan hadir dengan jelas. Coba kita pikirkan, bila kita memiliki sifat-sifat negatif seperti itu berarti sifat egois kita lah yang mengendalikan hidup kita sepenuhnya tanpa kita sadari. Semuanya menjadi serba tak terkendali dan tak terkontrol, bahkan tak bisa dihentikan oleh diri kita sendiri maupun orang lain. Yang pada akhirnya akan berakibat kerugian pada diri sendiri dan orang lain, seperti; musibah, bencana, permusuhan, pertengkaran, kriminalitas, dan pasti diri kita akan ditinggalkan oleh orang-orang terdekat dan disekeliling kita.
    Bila kita tahu hal-hal tersebut tidak pernah ada baiknya, tapi kenapa masih banyak manusia didunia ini dari dahulu sampai mungkin akhir kehidupan ini tetap tidak perduli dengan sifat egois yang negatif yang terus mengendalikan diri ini bahkan membiarkan semua sifat egois yang negatif itu terus hidup dan berkembang didalam diri kita? Ya, hanya diri kita sendirilah yang bisa menjawab dengan jelas semuanya.

    Disatu sisi sifat egois itupun bisa berdampak positif. Seperti; terlalu ingin melindungi orang yang penting didalam hidup kita demi keselamatannya, suka mengatur untuk kebaikan, tidak suka melihat hal-hal yang tidak baik, selalu berusaha walaupun sering mengalami kegagalan, bertekad untuk berhasil walaupun halang rintangan berbahaya sekalipun yang menghadang, membantah untuk sesuatu yang tidak baik dan berdampak buruk, dan semua hal positif yang lainnya. Sifat egois ini merupakan sifat yang dapat kita kendalikan dengan kesadaran yang penuh dan akan berdampak keuntungan bagi diri kita dan orang lain, seperti; keselamatan, keberhasilan, kesuksesan, kasih sayang dan kepedulian serta kepekaan terhadap orang lain dan lingkungan.

    Tuhan selalu menciptakan segalanya dengan dua sisi, positif dan negatif, hitam dan putih, kebaikan dan keburukan, keuntungan dan kerugian, dan banyak hal lainnya. Semuanya ini menjadi pilihan hidup kita masing-masing, manakah sifat egois yang pantas hadir didalam diri kita dan mana sifat egois yang harus kita buang serta singkirkan dari dalam diri kita sebelum semuanya menjadi penyesalan pada akhirnya. Sudah banyak contoh yang jelas dapat kita lihat karena dampak dari sifat egois, dan ternyata lebih banyak berdampak buruk serta kerugian dalam hidup ini. Jadi, gunakanlah akal dan pikiran kita yang Tuhan berikan sebagai anugerah terbesar untuk manusia agar kita dapat menentukan semua pilihan selama kita masih bisa bernafas.

    Harapan, usaha, doa dan keikhlasan, serta kerendahan hati yang harus kita tanamkan dalam hidup kita agar kita bisa melangkah kesatu titik kebaikan yang bisa membawa kita untuk mengendalikan semua sifat egois yang hidup didalam diri ini. Jadilah diri kita sendiri walau dengan banyak kekurangan, tapi tak merugikan orang lain.  :)

    Jumat, 16 Maret 2012

    Perpisahan :(

    Perpisahan itu akan selalu ada, karena kita pernah berjumpa, bersama, dalam canda tawa dan bahagia.  Setiap tetes airmata yang tertumpah di hari ini, akan menjadi saksi atas jalinan ukhuwah yang selama ini kita simpul seerat-eratnya.
    Tak ada kata yang pantas terucap sahabat….. hanya derai bening yang selalu bertaburan, mengucap selamat jalan, silakan lanjutkan perjuanganmu ke arah yang lain, ditempat yang baru, yang akan menjadi jarak pertemuan kita.
    Hari ini, jiwa dan naluri kita kembali terluka atas perpisahan raga.  Namun percayalah sahabat….. hati kita akan selalu terikat.  Jalinan ukhuwahnya akan semakin erat, semakin jauh ragamu melangkah, semakin hatimu mendekat.
    Tidak usah terlalu bersedih, sahabat….. berbahagialah, karena engkau akan menemukan suasana yang baru, bukan disini lagi, tapi disana.  Cukuplah setiap kenangan yang telah kita tanam, akan menjadi kenangan yang tumbuh subur, menyemaikan benih-benih cita diantara kita.  Karena kita tak harus disini, kita tak harus selalu bersama, kita harus melanjutkan langkah ini, mungkin ke tempat yang lain, yang siap untuk kita tapaki.
    Perkuat langkahmu sahabat….. yakinkan diri dan hatimu, hari esok pasti lebih cerah, hari esok adalah harapan yang harus diraih.  Pandang senyumannya yang lebar, tatap wajahnya yang ceria, hari esok adalah bahagia.  Yakinlah sahabat, cinta dan cita kita selalu bersatu.  Kita akan bersatu selamanya, dalam cahaya persahabatan ini.
    Sahabat….. segala rindu yang akan muncul, segala nafas yang akan berhembus, segala harapan yang akan kita raih, segala langkah yang akan kita ayunkan, yakinlah disana ada sukses. Di sana ada keberkahan, dan di sana pasti ada cinta.
    Sahabat….. biarkan aliran airmata ini jatuh sesukanya, biarkan dia mengalir, mengucap kata seindah-indahnya.  Biarkan dia, karena airmata tak berarti sedih, airmata tak berarti duka, airmata adalah juga lambang bahagianya hati.  Biarkan dia menemani kita di hari ini.  Biarkan…..Karena dia memang hadir untuk ini, untuk sebuah perpisahan.
    Sahabat….. selamat melanjutkan langkahmu, selamat berjumpa lagi di tangga kesuksesan, dalam senyum yang lebih indah…..

    Translate